5,53 Juta Orang Diprediksi Masuk Sumut Saat Nataru, Polisi Dilarang Cuti
3 mins read

5,53 Juta Orang Diprediksi Masuk Sumut Saat Nataru, Polisi Dilarang Cuti

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto, mengungkapkan proyeksi bahwa sekitar 5,53 juta orang akan memasuki wilayah provinsi ini selama periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026. Hal ini mendorong pihak kepolisian untuk mengambil langkah tegas dengan melarang semua personel mengajukan izin cuti guna memastikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.

“Libur panjang ini kita prediksi akan menarik lebih dari 5,5 juta orang ke daerah ini. Oleh karena itu, saya tidak mengizinkan personel untuk cuti agar kita bisa memberikan pelayanan penuh kepada masyarakat,” tegas Irjen Pol. Whisnu pada Rabu (17/12).

Pelaksanaan operasi ini juga turut menjamin keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat selama perayaan. Polda Sumut berkomitmen untuk memudahkan masyarakat dalam merayakan hari besar ini dengan berbagai persiapan yang matang.

Polda Sumut Siap dengan Operasi Lilin Toba 2025 untuk Keamanan Natal dan Tahun Baru

Polda Sumatera Utara telah menyiapkan Operasi Lilin Toba 2025 dengan melibatkan 11.417 personel gabungan dari Polri, TNI, pemerintah daerah, dan instansi terkait. Dengan jumlah personel yang besar ini, diharapkan keamanan dan kelancaran aktivitas masyarakat dapat terjaga secara optimal.

“Kami akan mengerahkan 11.417 personel termasuk Polri, TNI, Pemda dan instansi lainnya. Selain itu, kami juga menyiapkan 90 pos pengamanan dan 63 pos pelayanan untuk mendukung operasi ini,” ungkapnya.

Keamanan lalu lintas dan ketertiban masyarakat akan menjadi fokus utama dalam operasi ini, dan juga akan ada perhatian khusus terhadap pemulihan pascabencana. Polda Sumut bertekad memastikan semua fasilitas publik, termasuk tempat ibadah, dalam keadaan siap untuk digunakan.

Pengamanan dan Kesiapan Infrastruktur untuk Natal dan Tahun Baru

Irjen Pol Whisnu menekankan pentingnya kolaborasi antar instansi untuk menciptakan suasana yang aman dan nyaman selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Sinergi yang solid diharapkan dapat membawa harapan dan rasa aman bagi masyarakat Sumatera Utara.

“Dengan kerjasama seluruh pihak, kami ingin memastikan Natal dan Tahun Baru kali ini dapat dirayakan dengan penuh suka cita tanpa ada gangguan,” tambahnya. Mengingat kondisi saat ini, seluruh personel diminta untuk tetap siaga.”

Wakil Gubernur Sumatera Utara, Surya, juga menyoroti pentingnya memaksimalkan sumber daya untuk menghadapi tantangan yang ada. “Kita tidak boleh lengah, seluruh potensi sumber daya harus dioptimalkan untuk memastikan kelancaran perayaan,” jelasnya.

Upaya Khusus di Wilayah yang Terdampak Bencana

Beberapa daerah di Sumatera Utara seperti Kabupaten Humbang Hasundutan dan Tapanuli Selatan masih dalam proses rehabilitasi pascabencana. Hal ini membuat pemerintah lebih berfokus pada pemulihan serta penyediaan infrastruktur yang diperlukan bagi masyarakat.

“Kami menyadari bahwa infrastruktur di wilayah-wilayah ini mengalami kerusakan serius yang membatasi mobilitas. Dan saat Nataru, mobilitas masyarakat akan meningkat signifikan,” ungkap Surya.

Oleh karena itu, pemerintah daerah dan instansi terkait bekerja keras untuk memastikan seluruh aspek infrastruktur dapat berfungsi dengan baik saat masa perayaan ini. Hal ini penting agar distribusi barang dan layanan masyarakat berjalan lancar.

Pengamanan Perayaan Natal di Sulawesi Selatan Melalui Operasi Lilin

Di wilayah lain, tepatnya di Sulawesi Selatan, pihak kepolisian juga melaksanakan pengamanan serupa. Sebanyak 3.981 personel gabungan dikerahkan untuk mengawasi perayaan Natal dan Tahun Baru melalui Operasi Lilin di daerah tersebut.

“Kami telah menyiapkan sekitar 3.981 personel TNI, Polri dan instansi terkait dalam rangka operasi ini,” jelas Kapolda Sulsel, Irjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro. Penempatan personel ini difokuskan pada gereja-gereja dan lokasi-lokasi perayaan yang sering dikunjungi masyarakat.

Kepolisian juga telah menyiapkan 94 pos pengamanan, yang terdiri dari beberapa pos pelayanan dan pos terpadu di seluruh wilayah Sulsel. Pengamanan akan dilangsungkan dari 20 Desember 2025 hingga 2 Januari 2026.