Coding dan AI Akan Menjadi Pelajaran Wajib di Pendidikan
2 mins read

Coding dan AI Akan Menjadi Pelajaran Wajib di Pendidikan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyatakan bahwa pengajaran coding dan kecerdasan buatan (AI) akan menjadi bagian penting dari kurikulum pendidikan di Indonesia. Transformasi ini diharapkan akan meningkatkan kemampuan siswa untuk bersaing di era digital yang semakin maju.

Dengan pengenalan dua disiplin ilmu ini sebagai mata pelajaran wajib, diharapkan Indonesia dapat menghasilkan generasi yang lebih siap menghadapi tantangan teknologi. Dalam Rapat Kerja Nasional di Universitas Muhammadiyah Malang, Abdul Mu’ti menjelaskan pentingnya peran perguruan tinggi sebagai mitra dalam mempersiapkan tenaga pendidik yang kompeten di bidang tersebut.

Di samping kursus coding dan AI, Abdus Mu’ti juga menekankan pentingnya pelatihan bagi guru dalam penguasaan bahasa Inggris. Mulai tahun 2027, bahasa Inggris akan dijadikan pelajaran wajib dari kelas 3 SD, sehingga diperlukan penyesuaian dalam pelatihan untuk para pengajar.

Pengembangan Mata Pelajaran Coding dan AI dalam Kurikulum

Pendekatan terhadap pengajaran coding dan kecerdasan buatan diharapkan dapat memperkuat pemahaman siswa mengenai teknologi. Dengan kurikulum yang terstruktur, siswa akan lebih mudah memahami konsep dasar dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.

Mendikdasmen juga menjelaskan bahwa tidak hanya penting bagi siswa untuk belajar teori, tetapi juga praktik langsung. Oleh karena itu, dibutuhkan pengembangan fasilitas dan sarana pembelajaran yang mendukung pelaksanaan pengajaran coding dan AI.

Dengan calon guru yang terlatih, diharapkan pengajaran dapat dilakukan dengan efektif. Program pembelajaran harus didukung dengan kurikulum yang fleksibel dan adaptif terhadap perkembangan teknologi yang cepat.

Peluang dan Tantangan dalam Penerapan Kurikulum Baru

Perubahan dalam kurikulum tentunya tidak lepas dari tantangan, baik di tingkat sekolah maupun di perguruan tinggi. Salah satu tantangan terbesar adalah kesiapan infrastruktur dan sumber daya manusia untuk mengimplementasikan mata pelajaran baru ini.

Selain itu, perlu adanya kolaborasi yang kuat antar lembaga pendidikan untuk memfasilitasi interaksi antara akademisi dan praktisi dalam industri teknologi. Dengan kerjasama ini, diharapkan muncul inovasi yang relevan dan praktis.

Walaupun ada tantangan, peluang untuk meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengajaran coding dan AI sangat besar. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat melahirkan generasi yang lebih inovatif dan kreatif.

Revitalisasi Pendidikan yang Menekankan Kualitas Guru

Dalam upaya revitalisasi pendidikan, fokus utama adalah meningkatkan kualitas guru yang menjadi ujung tombak pelaksanaan kurikulum. Program peningkatan kualitas harus diiringi dengan pelatihan lanjutan yang dapat menjawab kebutuhan pendidikan yang dinamis.

Setiap guru harus diberikan akses terhadap pelatihan yang relevan dan berstandar agar mereka dapat mengadaptasi metode pengajaran yang sesuai. Ini menjadi penting agar guru mampu memfasilitasi pembelajaran yang aktif dan efektif.

Pemerintah juga menempatkan program Pendidikan Profesi Guru (PPG) sebagai sarana untuk memastikan kualitas guru. Dengan adanya skema Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), pengalaman mengajar yang dimiliki guru akan diakui, memberikan kesempatan untuk tidak terhambat dalam kariernya.