Kenangan Jimly Asshiddiqie tentang Antasari Azhar: Sosok yang Kuat dan Tegas
4 mins read

Kenangan Jimly Asshiddiqie tentang Antasari Azhar: Sosok yang Kuat dan Tegas

Ketua Komite Percepatan Reformasi Polri, Jimly Asshiddiqie, mengenang sosok almarhum Antasari Azhar sebagai mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang sangat taat terhadap aturan. Ia menilai Antasari sebagai individu yang tegas dalam menjalani tugas dan tanggung jawabnya, meskipun ada beberapa kesalahan yang pernah terjadi selama kepemimpinannya. Pengakuan ini disampaikan setelah Jimly menghadiri prosesi pemakaman almarhum di Masjid As-Syarif Al Azhar di BSD, Tangerang Selatan.

Jimly menekankan pentingnya mengenang berbagai tantangan yang dihadapi Antasari selama masa jabatannya. Dengan melihat kembali perjalanan hukum yang penuh lika-liku itu, diharapkan generasi mendatang dapat belajar agar tidak terjebak dalam permasalahan yang sama. Selama menjabat, Antasari banyak menghadapi berbagai tekanan yang berpengaruh besar terhadap kinerja KPK.

Sikap tegas Antasari sangat mencerminkan dedikasi dan komitmennya terhadap pemberantasan korupsi. Meskipun demikian, banyak hal yang harus dirisaukan dalam perjalanan institusi tersebut, dan Jimly berpendapat bahwa pengalamannya seharusnya menjadi pelajaran berharga untuk perbaikan KPK ke depannya.

Mengenang Perjalanan Karir dan Tantangan Antasari Azhar

Selama masa jabatannya, Antasari Azhar dihadapkan pada berbagai masalah internal dan eksternal yang menguji integritas dan dedikasinya. Jimly menyatakan bahwa tidak hanya Antasari, seluruh lembaga penegak hukum, khususnya KPK, harus belajar dari pengalaman pahit tersebut. Pelajaran ini bisa menjadi bekal bagi mereka untuk memperbaiki diri dan menjadikan ke depan sebagai institusi yang lebih baik dalam menjalankan tugasnya.

Kasus-kasus yang dihadapi Antasari saat itu menjadi sorotan publik, serta menimbulkan banyak kontroversi. Jimly menjelaskan bahwa banyak pihak yang seolah mengkriminalisasi tindakan KPK pada era kepemimpinan almarhum. Situasi tersebut tentu berimplikasi terhadap citra KPK sebagai institusi yang memiliki tanggung jawab berat dalam memberantas korupsi.

Jimly juga menyampaikan harapannya agar kejaksaan yang kini semakin kuat bisa bersinergi dengan KPK dalam upaya pemberantasan korupsi. Kolaborasi diantara kedua lembaga ini menjadi penting, terutama dalam kondisi di mana KPK menghadapi banyak tantangan dan hambatan.

Kasus Hukum yang Memperburuk Nama Baik Antasari Azhar

Antasari pernah menjadi sorotan publik setelah dijatuhkan hukuman 18 tahun penjara pada 2010 atas tuduhan sebagai dalang pembunuhan pengusaha Nasrudin Zulkarnaen. Meskipun ia mencoba membantah semua tuduhan tersebut, dampak dari kasus ini sangat merugikan reputasinya. Tekanan dari berbagai pihak juga sangat berpengaruh pada proses peradilannya yang dianggap tidak fair oleh sebagian kalangan.

Status tersangka yang disandang oleh Antasari saat itu membuat presiden terpaksa memberhentikan dirinya sebagai Ketua KPK. Kondisi ini semakin memperburuk citra KPK di mata publik, di mana banyak yang mulai meragukan independensi dan efektivitas lembaga tersebut. Terlebih lagi, pengaruh yang kuat dari berbagai elemen membuat KPK berhadapan dengan dinamika yang sangat kompleks.

Dalam pandangan Jimly, kasus yang mengikat Antasari tak seharusnya terjadi jika KPK lebih baik dalam mengelola situasi dan tekanan eksternal. Kini, dengan kepergian Antasari, diharapkan lembaga penegak hukum bisa berbenah dan memperkuat posisinya dalam struktur hukum negara.

Pentingnya Pembelajaran dari Pengalaman Almarhum untuk KPK

Bagi Jimly, pengalamannya tidak hanya sekadar cerita tetapi juga harus menjadi bahan refleksi bagi pimpinan KPK saat ini. Tugas KPK yang sangat strategis dalam memberantas korupsi memerlukan dukungan kuat dari semua stakeholder, baik dari dalam maupun luar lembaga. Oleh karena itu, Jimly menekankan bahwa pengalaman Almarhum seharusnya dijadikan sebagai acuan bagi KPK untuk lebih baik ke depannya.

Kepemimpinan Antasari meskipun penuh tantangan, memberikan banyak pelajaran berharga yang seharusnya tidak dilupakan. KPK perlu memperhatikan setiap aspek yang pernah dialami oleh Antasari, baik dalam hal keberhasilan maupun kegagalan. Pengalaman tersebut merupakan modal berharga untuk meningkatkan kredibilitas lembaga ke depan.

Jimly berharap, semangat dan visi Antasari dalam memberantas korupsi bisa dihidupkan kembali oleh generasi penerus. Ini bukan hanya tanggung jawab lembaga penegak hukum, tetapi juga tanggung jawab seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama memberantas praktik korupsi yang masih marak terjadi.