Fakta Temuan Dua Kerangka di Kwitang dan Hubungannya dengan Demo Agustus
2 mins read

Fakta Temuan Dua Kerangka di Kwitang dan Hubungannya dengan Demo Agustus

Polres Metro Jakarta Pusat sedang menyelidiki penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus dan sulit dikenali di Gedung ACC, Kwitang, Jakarta Pusat. Penemuan ini mencuat saat tim teknis melakukan pengecekan untuk renovasi gedung yang sebelumnya terbakar.

Sebelum penemuan ini, sempat ada kabar mengenai hubungan antara dua kerangka dengan gelombang demonstrasi di depan Markas Brimob pada Agustus lalu. Dalam kerpotan, koalisi sipil mencatat bahwa ada dua orang yang masih dilaporkan hilang pascademo tersebut, yaitu Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan Hamid.

Polisi hingga saat ini masih mencari informasi dan belum dapat menyimpulkan hubungan antara penemuan kerangka dengan dua orang yang hilang. Penyelidikan akan terus dilakukan seiring dengan berlanjutnya proses pemeriksaan dan pengumpulan bukti.

Mengenal Penemuan Kerangka dengan Seksama

Menurut Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, kerangka tersebut ditemukan pada Kamis, 30 Oktober lalu, ketika tim teknis melakukan pengecekan. Tujuan pengecekan ini adalah untuk mempersiapkan renovasi gedung yang terbakar selama demonstrasi.

Tim teknis yang melakukan penelitian tersebut melaporkan temuan itu kepada kepolisian, yang kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Penyelidikan tersebut meliputi pemeriksaan kondisi gedung dan mengumpulkan bukti yang relevan.

Setelah penemuan kerangka, pihak kepolisian melakukan tindakan lanjutan dengan memindahkan kerangka manusia ke RS Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut. Hal ini dilakukan untuk memastikan identitas kerangka dan mendalami kemungkinan keterkaitannya dengan orang hilang.

Proses Pemeriksaan Forensik Usai Penemuan Kerangka

Dari hasil olah TKP, ditemukan dua kerangka manusia tertimbun di area plafon yang terbakar. Saat ini, pihak kepolisian masih menunggu hasil pemeriksaan dari tim Kedokteran Forensik RS Polri yang akan menentukan langkah selanjutnya.

Polisi juga meminta pihak keluarga Reno dan Farhan untuk menjalani tes DNA guna mencocokkan kemungkinan identitas kerangka tersebut. Proses pemungutan sampel dilakukan dengan kutipan serius dan memastikan semua prosedur diikuti demi hasil yang akurat.

Walau temuan ini menunjukkan perkembangan, pihak kepolisian masih berhati-hati dalam memberikan informasi terkait hubungan antar kejadian. Semua data dan fakta yang terhimpun sedang dianalisis secara mendalam untuk memberikan kepastian.

Respons dari Organisasi dan Koalisi Sipil

Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) adalah salah satu organisasi yang mengawasi situasi pascademo. Mereka menantikan hasil proses penyelidikan yang lebih mendalam oleh pihak kepolisian mengenai penemuan dua kerangka tersebut.

Kepala Divisi Pemantauan Impunitas, Jane Rosalina, menyatakan bahwa kepolisian sedang melakukan observasi dan pengujian forensik DNA. Tujuan dari proses ini adalah untuk memastikan kerangka tersebut benar-benar berkaitan dengan Reno dan Farhan.

Jane menegaskan, sampai hasil pemeriksaan forensik keluar, kepolisian tidak dapat menyampaikan keterangan lebih lanjut mengenai kemungkinan ada atau tidaknya hubungan dengan dua orang hilang itu. Pendekatan ini menunjukkan pentingnya keakuratan dalam setiap langkah penyelidikan.