Gubernur Bali Tegaskan TPA Suwung Akan Ditutup 23 Desember
2 mins read

Gubernur Bali Tegaskan TPA Suwung Akan Ditutup 23 Desember

Pemerintah Provinsi Bali telah merencanakan penutupan total Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Suwung di Denpasar pada 23 Desember 2025. Gubernur Bali Wayan Koster menegaskan bahwa keputusan tersebut telah diambil setelah berbicara dengan berbagai pihak, termasuk Bupati Badung.

Dalam pertemuannya dengan Bupati Badung, Koster menyatakan bahwa semua pihak harus siap menghadapi konsekuensi dari rencana penutupan ini. Penutupan TPA Suwung menjadi isu penting bagi pengelolaan sampah di Bali, terutama menjelang tahun baru dan musim puncak pariwisata.

Bali, yang merupakan salah satu destinasi wisata populer, dihadapkan pada tantangan dalam pengelolaan limbah. Koster percaya bahwa ada solusi konkret yang bisa diterapkan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Persiapan Menyambut Penutupan TPA Suwung di Bali

Koster menambahkan, bahwa setiap daerah harus bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah dari sumbernya. Implementasi program Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) dan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) menjadi kunci dalam rencana ini.

Upaya pengelolaan sampah yang baik meliputi penanganan yang tepat pada tingkat rumah tangga. Dengan pengelolaan yang lebih terencana, Bali bisa mengurangi jumlah sampah yang dihasilkan setiap harinya.

Gubernur juga mengingatkan perlunya kerja sama regional dan kolaborasi antar pemerintah daerah dalam menangani isu sampah secara lebih efektif. Ini merupakan langkah awal menuju praktik pengelolaan limbah yang lebih berkelanjutan di Bali.

Respon Bupati Badung terhadap Rencana Penutupan TPA Suwung

Bupati Badung, I Wayan Adi Arnawa, mengekspresikan keprihatinan terkait keputusan penutupan TPA Suwung pada akhir Desember 2025. Menurutnya, waktu penutupan ini tidak tepat karena bersamaan dengan musim puncak wisata.

Festival dan berbagai acara di akhir tahun biasanya menarik kunjungan wisatawan yang tinggi. Oleh karena itu, ia berharap rencana tersebut dapat ditinjau kembali dengan mendengarkan berbagai masukan dari masyarakat dan pemangku kepentingan.

Adi Arnawa menyatakan pentingnya evaluasi lebih lanjut mengenai dampak penutupan TPA Suwung terhadap pariwisata dan lingkungan. Dia menekankan bahwa keputusan ini harus berpihak kepada kepentingan semua pihak, terutama masyarakat lokal.

Pentingnya Pengelolaan Sampah yang Berkelanjutan di Bali

Pengelolaan sampah yang berkelanjutan menjadi isu utama bagi Bali di tengah pertumbuhan pariwisata yang pesat. Limah yang dihasilkan harus ditangani secara efektif untuk menghindari dampak negatif, baik bagi lingkungan maupun kesehatan masyarakat.

Melalui penutupan TPA Suwung, pemerintah berupaya untuk memicu inovasi dalam pengelolaan limbah. Masyarakat diharapkan dapat terlibat dalam proses ini dengan cara mengurangi produksi limbah dan mendukung program pemilahan sampah.

Inisiatif untuk mengurangi dan mendaur ulang limbah tidak hanya berguna untuk lingkungan, tetapi juga dapat mendukung sektor ekonomi lokal. Dengan mempromosikan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah, diharapkan masyarakat dapat berperan aktif dalam menjaga kebersihan Bali.