Kebakaran Kapal Ikan di Perairan Banda, 11 ABK Masih Hilang
3 mins read

Kebakaran Kapal Ikan di Perairan Banda, 11 ABK Masih Hilang

Kecelakaan laut yang melibatkan kapal nelayan kembali terjadi di Tanah Air, menambah daftar kasus yang memprihatinkan di sektor perikanan. Dalam sebuah insiden baru-baru ini, Kapal Motor Makmur 03 dilaporkan terbakar di perairan Banda, menimbulkan keresahan dan keprihatinan di kalangan keluarga dan masyarakat nelayan.

Kapal yang dinahkodai oleh Yakob sejak awal berangkat dari Pelabuhan Tulehu menuju lokasi pemancingan di perairan Banda. Sejak saat itu, komunikasi terputus, dan seiring waktu, berita tentang kebakaran kapal mulai merebak di antara pihak-pihak yang terkait.

Perincian Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Banda

Pada hari Kamis, tepatnya 20 November, pemilik kapal bernama Iwan menerima laporan mengejutkan dari anak buah kapal (ABK) mengenai kejadian kebakaran tersebut. Insiden ini berlangsung sekitar pukul 17:50 WIT dan memicu upaya pencarian yang cepat oleh Badan SAR.

Kepala Basarnas di Ambon, Muhammad Arafah, mengungkapkan bahwa pencarian hingga hari pertama belum membawa hasil yang baik. Cuaca buruk menjadi kendala utama dalam operasi pencarian, yang tentu saja memperburuk harapan untuk menemukan ABK yang hilang.

Pihak Basarnas mengerahkan KN Bharata, sebuah Kapal Negara yang memiliki kemampuan untuk berlayar dalam kondisi cuaca buruk, menuju lokasi kejadian dengan harapan bisa menemukan para ABK yang hilang. Namun, dengan gelombang tinggi yang melanda perairan Banda, situasi menjadi semakin menantang.

Upaya Pencarian yang Dihadapi Berbagai Kendala

Saat tim pencari berusaha menjangkau lokasi, mereka menemukan bahwa kondisi di lapangan tidak ideal untuk melanjutkan pencarian. Kepala Basarnas menyatakan bahwa meskipun pencarian dihentikan sementara, mereka memiliki harapan dapat melanjutkan pencarian esok harinya.

Dengan koordinasi yang dilakukan antara Basarnas dan pihak kapal, mereka mencoba untuk mendalami situasi lebih lanjut. Pihak kapal mengonfirmasi bahwa hingga saat ini belum ada ABK yang ditemukan, menambah beban psikologis bagi keluarga mereka yang menunggu kabar.

Informasi lebih lanjut mengenai kejadian tersebut juga diperoleh melalui koordinasi dengan otoritas lain seperti Polairud dan TNI-AL. Meskipun tim pencari telah berupaya maksimal, namun tantangan dari cuaca dan kondisi laut sangat sulit diatasi.

Respon Dari Keluarga dan Masyarakat Terhadap Insiden Ini

Keluarga dari ABK yang hilang menunjukkan rasa khawatir dan berdoa agar semua yang terlibat dapat ditemukan dalam keadaan selamat. Ketegangan dan ketidakpastian ini menjadi beban tersendiri bagi mereka. Masyarakat sekitar juga merasakan dampak dari kejadian ini, mengingat pentingnya sektor perikanan bagi kehidupan mereka.

Kehilangan anggota keluarga tentu menjadi hal yang sangat menyedihkan, dan masyarakat berharap pemerintah serta pihak berwenang dapat mengambil langkah cepat untuk menjamin keselamatan nelayan. Mereka juga menuntut penelusuran lebih lanjut mengenai penyebab kebakaran dan cara-cara untuk mencegah hal serupa terjadi di masa depan.

Seiring dengan harapan akan ditemukan para ABK yang hilang, insiden ini menyentil perlunya evaluasi mengenai keselamatan kapal dan pelatihan bagi para nelayan agar hal semacam ini tidak terulang.