Pencarian Korban Longsor di Cilacap, 10 Orang Belum Ditemukan
Dalam beberapa hari terakhir, bencana tanah longsor yang terjadi di Desa Cibeunying, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, telah mengguncang masyarakat setempat. Dengan jumlah korban telah melampaui belasan, harapan untuk menemukan yang hilang semakin menipis, meski tim Search and Rescue (SAR) terus berupaya dengan segala cara.
Kepala Kantor SAR Cilacap, Muhammad Abdullah, mengkonfirmasi bahwa hingga saat ini telah ada 13 korban tewas dan 10 orang lainnya masih dalam pencarian. Proses pencarian ini telah berlangsung selama beberapa hari dan menjadi tantangan besar bagi tim SAR.
Abdullah menambahkan bahwa tim berhasil menemukan dua jenazah pada hari keempat operasi, yaitu Diah Ramadani yang berusia 17 tahun dan Kasrinah berusia 47 tahun. Temuan ini menjadi langkah positif di tengah situasi yang sulit.
Upaya Tim SAR dalam Mencari Korban Longsor
Tim SAR gabungan telah berusaha keras menyusuri lokasi yang terkena dampak longsor. Medan yang sulit dan cuaca yang tidak menentu menjadi kendala utama dalam operasi pencarian ini. Bergotong royong, berbagai elemen masyarakat terlibat dalam upaya penyelamatan ini.
Pencarian juga melibatkan peralatan khusus yang diperlukan untuk menggali material longsor. Diharapkan dengan dukungan alat modern, proses pencarian korban yang hilang dapat berjalan lebih cepat dan efisien.
Meskipun demikian, kondisi yang sulit juga menyebabkan beberapa anggota tim mengalami kelelahan. Abdullah menyatakan bahwa semangat dan dedikasi tim tetap tinggi, berkat dukungan moral dari masyarakat sekitar.
Operasi Modifikasi Cuaca untuk Mempercepat Pencarian
Untuk mendukung operasi pencarian, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggelar operasi modifikasi cuaca. Tujuannya adalah untuk mengurangi intensitas hujan di daerah terdampak sehingga proses pencarian dapat dilakukan dengan lebih efektif.
Operasi tersebut dilaksanakan di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, dengan menggunakan pesawat khusus. Menggunakan bahan semai, BNPB berusaha mengendalikan cuaca demi mempercepat evakuasi korban. Sebanyak 3.000 kilogram bahan semai telah digunakan dalam tiga sorties penerbangan.
Langkah ini menyoroti pentingnya kolaborasi antara berbagai instansi dalam menangani bencana. BNPB dan tim SAR bekerja sinergis untuk mencapai hasil terbaik bagi masyarakat yang terdampak.
Dampak Bencana dan Rencana Tindak Lanjut
Bencana tanah longsor yang terjadi pada 13 November 2023 ini mengakibatkan kerusakan yang signifikan, termasuk menimbun 12 rumah warga. Sedikitnya 16 rumah lainnya terancam, dan total area yang terdampak mencapai sekitar 6,5 hektare.
Material longsor menimbun kawasan permukiman hingga kedalaman dua meter dan menyebabkan retakan tanah sepanjang 25 meter. Akibat situasi ini, banyak warga harus diungsikan untuk keselamatan mereka.
Rencana tindak lanjut setelah pencarian akan meliputi rehabilitasi dan bantuan bagi para korban. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan maksimal kepada mereka yang terpengaruh oleh bencana ini.
