Makan Gratis Rp10 Ribu: Apa Kata Kemenkes soal Standar Gizi?
4 mins read

Makan Gratis Rp10 Ribu: Apa Kata Kemenkes soal Standar Gizi?

Makan Gratis – Pemerintah baru-baru ini memangkas anggaran Makan Bergizi Gratis dari Rp15 ribu menjadi Rp10 ribu per porsi. Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah anggaran sebesar itu cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi anak?

Untuk menjawab kekhawatiran tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah memberikan gambaran tentang seperti apa makanan bergizi lengkap yang dapat disediakan dengan anggaran tersebut, khususnya untuk anak-anak.

Komponen Makanan Bergizi

Menurut Kemenkes, makanan bergizi untuk anak harus mencakup:

  1. Karbohidrat: Sebagai sumber energi utama, bisa berasal dari nasi, jagung, kentang, atau ubi.
  2. Protein: Harus mencakup protein hewani (seperti telur, ikan, atau ayam) dan nabati (seperti tahu atau tempe).
  3. Sayur-sayuran: Menyediakan vitamin, mineral, dan serat untuk mendukung pencernaan dan kesehatan tubuh.
  4. Buah-buahan: Menjadi sumber tambahan vitamin dan antioksidan.
  5. Lemak sehat: Seperti minyak kelapa atau minyak zaitun dalam jumlah yang sesuai.
  6. Air minum: Untuk menjaga hidrasi tubuh.

Tantangan dan Solusi

Dengan anggaran yang lebih rendah, penyedia makanan diharapkan bisa kreatif dalam menyusun menu. Pemilihan bahan makanan lokal yang murah namun bergizi tinggi, seperti ikan teri, daun singkong, atau kacang-kacangan, bisa menjadi alternatif untuk memenuhi kebutuhan gizi secara maksimal.

Program ini diharapkan tetap bisa memberikan makanan yang memenuhi standar Isi Piringku dari Kemenkes, yang menekankan keseimbangan karbohidrat, protein, dan sayuran dalam setiap porsi.

Selanjutnya, tantangan besar adalah memastikan bahwa makanan yang disediakan tetap memiliki nilai gizi tinggi, meskipun dengan anggaran terbatas. Pemerintah dan pelaksana program harus bekerja sama untuk memberikan solusi yang efektif demi mendukung kesehatan anak-anak di Indonesia.

Makanan Bergizi: Memenuhi Standar Angka Kecukupan Gizi Indonesia

Makanan bergizi adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan gizi individu sesuai dengan standar kesehatan. Untuk masyarakat Indonesia, kebutuhan gizi ini telah diatur dalam Peraturan Kementerian Kesehatan Nomor 28 Tahun 2019 tentang Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan.

Menurut pedoman dari Kemenkes, makanan bergizi harus mengandung:

  1. Karbohidrat: Sumber energi utama tubuh, seperti nasi, roti, atau ubi.
  2. Protein: Berfungsi membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, yang dapat berasal dari protein hewani (daging, ikan, telur) maupun nabati (tahu, tempe, kacang-kacangan).
  3. Lemak: Sebagai cadangan energi dan mendukung fungsi tubuh, berasal dari minyak sehat, mentega, atau avokad.
  4. Serat: Penting untuk pencernaan yang sehat, bisa diperoleh dari sayur-sayuran dan buah-buahan.
  5. Vitamin dan Mineral: Mendukung berbagai fungsi tubuh, seperti menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan tulang. Contohnya adalah vitamin C dari buah-buahan dan kalsium dari susu atau sayuran hijau.

Pentingnya Memenuhi Gizi Seimbang

Standar gizi ini menjadi pedoman dalam menyusun menu makanan bergizi, baik untuk anak-anak maupun orang dewasa. Dengan memahami komponen gizi yang diperlukan, makanan dapat disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan individu dengan berbagai usia dan kondisi kesehatan.

Dalam konteks program Makan Bergizi Gratis, meskipun anggaran terbatas, menu yang disiapkan diharapkan tetap mengacu pada pedoman ini untuk memastikan setiap individu mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung aktivitas sehari-hari dan pertumbuhan optimal.

Standar Gizi dalam Program Makan Gratis Rp10 Ribu

Kebutuhan gizi setiap individu disesuaikan dengan faktor seperti usia, tinggi badan, dan berat badan. Dalam hal ini, program Makan Gratis Bergizi dirancang untuk memenuhi sebagian kebutuhan energi harian anak-anak, meskipun anggarannya dipangkas menjadi Rp10 ribu.

Kebutuhan Kalori Berdasarkan Usia

  • Anak usia 7-9 tahun memerlukan sekitar 1.650 kkal per hari.
  • Anak usia 15 tahun membutuhkan energi lebih besar, sekitar 2.000 kkal per hari.

Untuk mencakup sebagian kebutuhan tersebut, menu dalam program makan gratis dirancang agar tetap memberikan nutrisi esensial seperti:

  1. Sayuran Matang: Sebagai sumber serat dan vitamin.
  2. Buah: Menyediakan vitamin dan antioksidan.
  3. Protein Hewani atau Nabati: Contohnya daging, telur, tahu, atau tempe.
  4. Kacang-kacangan atau Sumber Lemak Lain: Memberikan asupan lemak sehat.
  5. Karbohidrat: Diperoleh dari bahan serealia seperti nasi atau umbi-umbian.
  6. Mineral: Dipenuhi melalui air atau susu.

Uji Coba dengan Anggaran Rp10 Ribu

Menurut Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, program ini telah melalui uji coba selama setahun di beberapa wilayah, termasuk Jawa Barat, Jawa Tengah, dan DKI Jakarta. Hasilnya menunjukkan bahwa menu bergizi dapat disediakan dengan harga maksimal Rp10 ribu, mencakup sekitar 600-700 kalori per sajian.

“Jadi di Pulau Jawa, untuk ketercukupan 600-700 kalori per sajian, bisa dengan harga maksimal Rp10 ribu,” ujar Hasan pada Sabtu (30/11).

Tantangan dan Harapan

Dengan anggaran yang lebih kecil, program ini menghadapi tantangan untuk memastikan kebutuhan gizi tetap terpenuhi. Namun, hasil uji coba memberikan optimisme bahwa menu makan sehat dan bergizi tetap dapat diwujudkan, terutama dengan memanfaatkan bahan lokal yang murah namun bergizi tinggi.

Program ini diharapkan tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak-anak tetapi juga mendukung pertumbuhan dan perkembangan mereka secara optimal.

 

 

Baca juga artikel kesehatan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *